Hasil penyusuran terkait kasus kulit kabel misterius berlanjut. Hari
ini, belasan anggota pasukan Katak TNI Angkatan Laut dikerahkan
menyusuri gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Penyusuran
dimulai dari saluran Penghubung (Phb) Abdul Muis. Dari sana, pasukan
Katak masuk dan menemui tiga gorong-gorong berdiameter 1 meter.
Setelah diamati, ada salah satu gorong-gorong yang berasal dari arah Istana, yang kondisinya lumpuh karena lumpur keras.
Dengan
senter, beberapa anggota pasukan Katak yang turun sempat
mengamati gorong-gorong tersebut. Lumpur keras itu menyumbat hampir 80
persen diameter gorong-gorong.
Di belakang lumpur keras itu
tidak terlihat air, hanya tanah sejauh mata memandang. Tidak diketahui
sejak kapan saluran air dari arah Istana itu mampet.
Kemudian,
dua gorong-gorong di depan Gedung Berdikari disusuri. Lorong ini juga
mempunyai cabang ke arah Istana. Dari 12 orang, hanya tiga orang yang
masuk.
Kompas.com hanya dapat sampai di mulut gorong-gorong karena untuk masuk ke sana memerlukan baju selam khusus dan tabung oksigen.
Setelah
beberapa menit, tiga anggota pasukan Katak keluar. Laporan pandangan
mata mereka ternyata menemukan lumpur yang sama seperti yang dilihat di
salah satu gorong-gorong arah Istana, yang lumpuh akibat lumpur keras.
"Keluarnya
di depan Istana karena yang ke arah Istana mentok ada lumpur keras.
Sudah ditutupi sekitar 80 persen, makanya kita langsung naik," kata
seorang anggota pasukan Katak di lokasi, Kamis (3/3/2016).
Ia
mengatakan, masuk ke gorong-gorong dapat dilakukan dengan cara merayap
seperti berenang. Kondisi gorong-gorong di depan Gedung Berdikari juga
setengahnya digenangi air.
Ia mengaku tak menemukan benda asing yang menyumbat gorong-gorong selain lumpur dan sampah.
"Benda asing enggak ada," kata dia.